𝐌𝐞𝐰𝐮𝐣𝐮𝐝𝐤𝐚𝐧 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐒𝐞𝐧𝐭𝐫𝐢𝐬 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐣𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐑𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭

     


Salah satu sasaran yang ingin dicapai pemerintahan saat ini adalah menciptakan Indonesia Sentris, yakni sebuah konsep yang mencakup gagasan kebangkitan nasional dan persatuan Indonesia untuk bersama-sama menyejahterakan bangsa. 

Pemikiran ini muncul karena pemerintah tidak ingin semua atau sebagian besar pembangunan atau investasi hanya terfokus pada di Pulau Jawa, tapi harus merata di seluruh provinsi di Indonesia sehingga masyarakat yang jauh dari Pulau Jawa pun bisa menikmati pembangunan. 

Langkah pemerintah dengan tidak melulu berfokus membangun di Pulau Jawa tentu harus disambut baik, karena ini menyangkut harkat dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Poin utama dalam konsep ini adalah adanya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dengan merata sampai pelosok Tanah Air, mulai dari Sabang sampai Merauke juga dari Miangas sampai Pulau Rote. 

Selain memberikan perhatian pada daerah pelosok, juga wilayah yang masuk dalam kategori 3T yaitu terdepan, terluar dan tertinggal. Sesungguhnya dengan gencar melakukan pemerataan pembangunan bukan hanya sebagai upaya untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi, tapi juga merupakan perwujudan menguatkan sektor ketahanan nasional yang pada akhirnya mampu menjaga situasi dalam negeri tetap kondusif. 

Tentu tidak boleh menutup mata, masih banyak pembangunan yang belum mampu menyentuh daerah-daerah pedalaman khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. Indonesia Sentris juga merupakan langkah pemerintah agar tidak menimbulkan kecemburuan yang ada di wilayah Indonesia bagian timur. 

Salah satu pembangunan yang selama ini terus dilakukan pemerintah adalah pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan tol, bandar udara (bandara) terminal, pelabuhan laut, jalur kereta api, hingga terminal bus. 

Sektor transportasi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam berbagai kesempatan mengatakan pembangunan infrastruktur transportasi selama era kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2014-2023 tidak lagi terpusat di Pulau Jawa saja. Kementerian Perhubungan menciptakan konektivitas. Ada sejumlah fasilitas yang dibangun, mungkin tidak terlihat dari Jakarta, tetapi pembangunan penyeberangan ada 71 lokasi, dari timur sampai barat di tempat terpencil, di pulau-pulau dan itu menjadi suatu hal yang penting. 

Kementerian Perhubungan telah mengembangkan infrastruktur sektor transportasi pada empat moda utama selama rentang waktu 2014-2023. Rinciannya, pembangunan pelabuhan penyeberangan di 71 lokasi, rehabilitasi pelabuhan penyeberangan di 54 lokasi, pembangunan terminal bus tipe A di 5 lokasi serta rehabilitasi/revitalisasi terminal tipe A 140 lokasi. Kemudian, juga dilakukan pembangunan pelabuhan baru di 18 lokasi dan rehabilitasi pelabuhan di 164 lokasi. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JOKOWI UCAPKAN SELAMAT HARI ULANG TAHUN TNI ANGKATAN UDARA KE-77

GANJAR PRANOWO CEK PERSIAPAN MISA PASKAH DI GEREJA SANTO ANTONIUS

Mantap! Forum G20 Jadi Sarana Indonesia Mempercepat Transformasi Digital